Minggu, 01 Mei 2016

Bali. Things to Do (Bag. 3)


Pernah di malam kedua kami jalan-jalan malam sebentar di sekitaran hotel, mencari indomaret. Sepanjang jalan Kuta memang ramai, banyak wisatawan lokal maupun bule-bule yang seliweran. Tempat yang tidak pernah mati. Dengan pemandangan yang kanan kirinya toko souvenir, restoran seafood dan bar ataupun diskotik. Apalagi daerah Legian, bahkan banyak orang yang joged-joged di pinggir jalan. Duh, duuh ini bukan tempat kami. Hahaa

Yang juga menjadi perhatian saya, hampir semua toko di sana lebih banyak didominasi dengan merk-merk luar negeri seperti Quicksilver, RipCurl, Roxy, Point Break, Billabong, Mooks, D&G dan lainnya. Memang, mereka merk internasional yang terkenal di dunia sehingga sudah mendapat kepercayaan dari pengunjung yang kebanyakan wisatawan mancanegara. 

Namun ini sebenarnya menjadi pangsa pasar yang empuk bagi merk dalam negeri untuk show off. Kalau dilihat lagi, produk-produk dalam negeri hanya merajai wisatawan dalam negeri dengan pusat oleh-olehnya yang murah. Bahkan pabrik kata-kata sebesar Joger hanya diminati oleh wisatawan domestik. Seharusnya penggerak ekonomi Bali bisa membatasi merambahnya merk-merk luar negeri dengan meningkatkan distro, pusat perbelanjaan, produk-produk made in Indonesia. Pasti tidak mudah, tapi tidak mustahil, kan? 

***

Hari terakhir di Bali kami tak mau ketinggalan momen-momen berharga di sana. Kami bangun lebih pagi, 2 teman saya langsung berenang. Karena tidak bisa berenang saya memilih untuk packing dan mandi. Juga foti-foto. Hahaha

Hotel Kami Menginap

Setelah semua mandi dan sarapan, kami menuju Discovery Shopping Mall yang hanya berjarak 100 meter dari hotel kami. Mall yang terletak di bibir pantai, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Bali. Niat awal memang tidak ingin belanja hanya ingin ke mall pantainya yang terkenal itu.

Discovery Shopping Mall
Hal yang paling unik di sini. Saat ke bagian belakang mall akan kalian akan menjumpai pantai. Duduk santai di sini juga pilihan yang menarik.

Belakang Discovery Shopping Mall

Saat berada di sana, jalanan Kuta sedang ditutup karena ada arak-arakan upacara Ngaben. Baru saya lihat dengan mata kepala sendiri dan “oh, memang wajar kalau jadi upacara mahal”. Arak-arakan yang sangat panjang, baju yang serupa untuk seluruh keluarga, dan sajen yang sangat banyak.

Arak-arakan Upacara Ngaben
Siang hari sebelum jam 12.00 WITA kami kembali ke hotel untuk check out. Makan siang kami ingin ke Bale Udang Mang Engking. Katanya, udang madunya sangat yummy (tapi memang benar). Berhubung hujan sangat lebat kami di Bale Udang cukup lama. Menikmati udang madu bakar di balai di atas danau buatan ditemani hujan. Maka, niknat Tuhan manakah yang kamu duatakan? Luar biasa nikmatnya.

Penerbangan pulang kami pukul 18.45 WITA. Selesai makan pukul 15.00 WITA. Menunggu waktunya boarding kami jalan-jalan dulu mencari makanan khas Bali. Salah satunya Pia Legong. Oleh-oleh dari Bali yang cukup terkenal. Laris banget. Counternya hanya satu, berada di Jalan By Pass Ngurah Rai. Pembeli harus antri untuk mendapatakannya dan maksimal membeli 2 kotak per orang.

Hujan yang cukup lebat membuat jalanan di kota Kuta tergenang air cukup tinggi dan membuat macet. Untung kami sampai di bandara tepat waktu, pukul 17.30 WITA taksi merapat di depan bandara. Tiba di bandara dengan backsound alunan alat musik tradisional Bali membuatku yakin, tempat ini akan membuatku kangen. Semoga kembali kesana suatu saat nanti.

Mungkin perjalanan kali ini cukup mainstream dengan objek wisata kedua kalinya saya kunjungi, tapi tetep seru. Selain tempat-tempat yang telah saya sebutkan, Bali masih punya banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi.

Sekian. Sampai jumpa di cerita yang ceritanya jalan-jalan selanjutnya yaa! Hahaa
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar